Difinisi sabar secara bahasa berarti al-habsu(menahan) dan Al-man’u(mencegah) yaitu lawan dari kata Al-jaz’u(keluh kesah).Dikatakan sabara shabran ,maksudnya tegar dan tidak berkeluh kesah.Sabara berarti menunggu, sabara nafsahu berarti menahan diri dan mengekangnya.Sabara fulan berarti menahannya, sabartu sabran berarti aku menahan diri dari berkeluh kesah.
Saum( puasa) disebut juga dengan sabar karena di dalamnya mengandung makna menahan diri dari makanan, minuman, jima’ .Dari situ jelaslah bahwa makna sabar adalah mencegah dan menahan diri dari keluh kesah.Menahan lisan dari mengeluh, dan anggota badan dari mengamuk, merobek saku baju, dan semisalnya.Hakikat sabar adalah akhlak utama yang merupakan bagian dari akhlak jiwa yang mampu menahan pemiliknya dari perbuatan yang tidak baik.Sabar merupakan kekuatan jiwa yang dengannya jiwa menjadi baik dan tingkah laku menjadi lurus.Kekuatan ini menjadikan manusia menahan jiwanya untuk memikul berbagai bentuk kelelahan, kesulitan, dan penderitaan.
Dalam Al-Qur’an ada beberapa fungsi dari sifat sabar :
1.)Kuat dalam menghadapi musibah, “ Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.(QS.Luqman [31]:17).
2.)Kuat menghadapi fitnah, “Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa (QS.Thaahaa[20]:130).
3.) Kuat menghadapi takdir (kepastian )dari Alloh Swt, “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri”.(QS.At-Tur [52]:48).
4.)Kuat menghadapi kegiatan ibadah, “Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah).(QS.Maryam [19]:65).
Dalam segala keinginan misalnya dalam meraih cita-cita, hajat, ataupun hal-hal keduniawian bila tidak di dasari dengan sifat sabar maka akan dapat menimbulkan kerusakan serta keresahan dalam jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar